LAPORAN PRATIKUM VI FILUM ECHINODERMATA


LAPORAN PRATIKUM  VI
FILUM ECHINODERMATA


Oleh :
Syahirul Alim (1512220022)



Dosen Pembimbing:
Rismala Kusuma, M.Kes


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI (UIN) RADEN FATAH PALEMBANG
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar belakang
Filum Echinodermata (dari bahasa Yunani untuk kulit berduri) adalah sebuah filum hewan laut yang mencakup bintang laut, Teripang, dan beberapa kerabatnya. Kelompok hewan ini ditemukan di hampir semua kedalaman laut. Filum ini muncul di periode Kambrium awal dan terdiri dari 7.000 spesies yang masih hidup dan 13.000 spesies yang sudah punah. Lima atau enam kelas (enam bila Concentricycloidea dihitung) yang masih hidup sekarang mencakup  Asteroidea bintang laut: sekitar 1.500 spesies yang menangkap mangsa untuk makanan mereka sendiri Concentricycloidea, dikenal karena sistem pembuluh air mereka yang unik dan terdiri dari hanya dua spesies yang baru-baru ini digabungkan ke dalam Asteroidea. Crinoidea (lili laut): sekitar 600 spesies merupakan predator yang menunggu mangsa. Echinoidea (bulu babi dan dolar pasir): dikenal karena duri mereka yang mampu digerakkan; sekitar 1.000 spesies. Holothuroidea (teripang atau ketimun laut): hewan panjang menyerupai siput; sekitar 1.000 spesies. Dan Ophiuroidea (bintang ular dan bintang getas), secara fisik merupakan ekinodermata terbesar; sekitar 1.500 spesies. Semua echinodermata hidup di laut. Sebagian besar spesies mampu bergerak dengan merangkak dan sangat lambat. Kelompok echinodermata yang sessil hanyalah lilia laut. Nama echinodermata sendiri berarti berkulit duri, tampilan khusus anggota filum ini. Tepat dibawah kulitnya, duri dan lempeng kapurnya membentuk kerangka (Rusyana, 2014)
Ciri lain echinodermata adalah simetri pentaradial: tubuhnya berkembang dalam bidang lima  antimere yang memancar dari sebuah cakram pusat dimana mulutnya berada di tengah. Sistem pencernaannya lengkap, walaupun anus tidak berfungsi. Echinodermata tidak memiliki kepala dan tidak memiliki sistem pembuangan dan pernapasan. Mereka memiliki sistem peredaran air yang terdiri dari sederet tabung berisi cairan yang dipakai dalam pergerakan. Perubahan tekanan di sistem ini memungkinkan seekor echinodermata merenggangkan dan menarik kaki tabung. Kaki tabung dipakai untuk bergerak dan pada beberapa spesies dipakai untuk menangkap mangsa (Kurmana, 2007). 
Pada echinodermata, jenis kelamin terpisah. Echinodermata mempunyai jenis kelamin terpisah, sehingga ada yang jantan dan betina. Fertilisasi terjadi di luar tubuh, yaitu di dalam air laut.  Sistem pencernaan makanan hewan ini sudah sempurna. Sistem pencernaan dimulai dari mulut yang posisinya berada di bawah permukaan tubuh. Kemudian diteruskan melalui faring, ke kerongkongan, ke lambung, lalu ke usus, dan terakhir di anus. Echinodermata bernafas menggunakan paru-paru kulit atau dermal branchiae (Papulae) yaitu penonjolan dinding rongga tubuh (selom) yang tipis. Sistem peredaran darah terdiri dari pembuluh darah yang mengelilingi mulut dan dihubungkan dengan lima buah pembuluh radial ke setiap bagian lengan Sistem saraf terdiri dari cincin saraf dan tali saraf pada bagian lengan-lengannya. Hubungan kekerabatan dengan filum lain Echinodermata memiliki hubungan kekerabatan dengan Mollusca hal ini dapat dilihat dari habitatnya yaitu di laut, dan beberapa hewan anggota kelas echinodermata bertubuh lunak.  Contoh Hewan : Ophiuroidea brevispinum, Thyone briareus. Dari penjelasan tersebut maka dilakukanlah pengamatan untuk mengamati dan mengidentifikasi bagian-bagian morfologi dari spesies-spesies yang terdapat di filum echinodermata. Serta mengetahui klasifikasi dan sebarannya diperairan (Kurmana, 2007). 


1.2    Tujuan pratikum
Tujuan praktikum untuk mengetahui filum Echinodermata  secara morfologi dan anatomi serta dapat mengamati dan mengklasifikasi filum Echinodermata.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Klasifikasi 
Dalam klasifikasi berdasarkan kekerabatannya, echinodermata terletak pada urutan terakhir dalam kelompok hewan invertebrata. Hal ini disebabkan karena echinodermata tidak menampakan ciri-ciri yang mirip dengan invertebrata. Menurut para ahli taksonomi, echinodermata lebih dekat dengan hewan avertebrata. Echinodermata berasal dari bahasa yunani eichinos yang artinya duri dan derma yang artinya kulit. Jadi Echinodermata berarti hewan yang kulitnya berduri. Hewan ini dibagi dalam 5 kelas yaitu, Holothuridea (Teripang), Asteroidea (Bintang Laut), Ophiuroidea (Bintang Ular), Echinoidea (Bulu Babi) dan Crinoidea (Lili laut) (Kurmana, 2007). 
Menurut Martoyo dkk (2006), Teripang (Holothuria scabra) dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Animalia  Filum :  Echinodermata   Sub filum :  Invertebrata, Kelas:  Holothuroidea, Ordo: Aspidochirotida  Famili :  Aspidochirotea, Genus :  Holothuria, Spesies :  Holothuria scabra
Teripang atau trepang adalah istilah yang diberikan untuk hewan invertebrata timun laut (Holothuroidea) yang dapat dimakan. Ia tersebar luas di lingkungan laut diseluruh dunia, mulai dari zona pasang surut sampai laut dalam terutama di Samudra Hindia dan Samudra Pasifik Barat. Di dalam jurnal-jurnal internasional, istilah trepang atau beche-de-mer tidak pernah dipakai dalam topik-topik keanegaragaman, biologi, ekologi maupun taksonomi. Dalam subyek-subyek ini, terminologi yang dipakai untuk menggambarkan kelompok hewan ini adalah sea cucumbers atau holothurians (disebut holothurians karena hewan ini dimasukkan dalam kelas Holothuroidea). Kelompok timun laut yang ada di dunia ini lebih dari 1200 jenis, dan sekitar 30 jenis di antaranya adalah kelompok teripang (Martoyo dkk, 2006).
 Menurut Astuti (2007), Bintang Laut (Protoreaster nodosus) dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom       : Animalia 
Filum             :  Echinodermata  
Sub filum      :  Invertebrata
Kelas             :  Asteroidea
Ordo             :  Valvatida
Famili            :  Presteridae  
Genus            :  Protoreaster
Spesies          :  Protoreaster nodosus         
Asteroidea sering disebut sebagai bintang laut, sesuai dengan namanya itu, hewan ini memiliki bentuk seperti bintang dengan lima lengan pada tubuhnya. Pada permukaan tubuhnya dilengkapi dengan duri. Organ tubuh yang dimiliki bercabang kelima buah lengannya. Hewan ini banyak sekali dijumpai di daerah pantai. Pada permukaan bawah tubuhnya terdapat mulut dan kaki tabung yang digunakan untuk bergerak. Pada bagian atas atau aboral terdapat anus dan madreporit yang merupakan saluran penghubung air laut dengan sistem pembuluh air yang ada dalam tubuh. Contoh: Astropecten irregularis, Culeitin (Ferdinand, 2008).         
Menurut Brotowidjoyo (2000), Bintang Ular Laut (Ophiutrichodea hereidines) dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Animalia  Filum: Echinodermata  Sub filum :  Invertebrata, Kelas: Ophiuroidea      Ordo: Ophiuroidae, Famili: Ophiutricoidea, Genus: Ophiutrichodea         Spesies: Ophiutrichodea hereidines            
 Hewan ini disebut juga sebagai bintang ular laut karena tubuhnya memiliki lima lengan yang apabila digerak-gerakkan menyerupai gerakan ular. Selain itu, hewan ini tidak memiliki anus sehingga sisa pencernaannya dikeluarkan lewat mulutnya. Hewan ini biasa hidup di laut yang dalam ataupun laut dangkal. Banyak dijumpai di balik batu karang ataupun mengubur dirinya dalam pasir. Hewan ini makanannya adalah udang, kerang, ataupun sampah dari organisme lain, contohnya adalah Ophioplocus (Kurmana, 2007).
Menurut Kuncoro (2004), Bulu Babi (Deadema setosum) dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom       : Animalia
Filum             :  Echinodermata  
Sub filum      :  Invertebrata
Kelas             : Echinoidea
Ordo             : Deadematoidea
Famili            : Deadematodaci
Genus            : Deadema
Spesies          :  Deadema setosum    
 Hewan ini termasuk dalam kelas Echinoidea, Bentuk tubuh bulat dan diliputi duri yang banyak, contoh Diadema (bulu babi) dan Echinus (landak laut). Mulut terletak di bagian oral dan dilengkapi dengan 5 buah gigi, sedangkan madreporit, anus, dan lubang kelamin terletak di bagian aboral (Kurmana, 2007). 
Tubuh binatang ini dipenuhi duri tajam yang tersusun dari zat kapur. Ada duri yang pendek dan ada pula yang panjang seperti landak sehingga jenis hewan ini sering disebut landak laut. Jenis hewan ini biasanya hidup di sela-sela pasir atau selasela bebatuan sekitar pantai atau di dasar laut. Tubuhnya tanpa lengan hampir bulat atau gepeng, mulutnya yang terdapat di permukaan oral dilengkapi dengan 5 buah gigi sebagai alat untuk mengambil makanan. Hewan ini memakan bermacam-macam makanan di aut, misalnya hewan lain yang telah mati, atau organisme kecil lainnya. Alat pengambil makanan digerakkan oleh otot yang disebut lentera arisoteteles. Sedangkan anus, madreporit, dan lubang kelamin terdapat di permukaan atas (Aryulina, 2006).

2.2. Morfologi dan Anatomi
 Tubuh Echinodermata tidak bersegment atau beruas-ruas. Pada waktu larva, simetri tubuhnya bilateral, tetapi setelah dewasa simetrinya radial. Hewan ini mempunyai kaki ambulakral (kaki buluh), tidak berkepala, dan tidak mempunyai otak, epidermisnya halus dan diperkuat oleh kepingan kapur yang disebut laminae (Ossikula). Epidermis ini mudah digerakan dengan pola tetap , tetapi ada pula yang tidak mudah digerakan. Epidermis dilengkapi dengan tonjolan duri-duri halus dari kapur. Mesodermis mengandung eksoskeleton yang dapat digerakan dan terikat lempengan kalkareus yang biasanya terdapat duri-duri (Pratiwi, 2004).
 Bulu babi merupakan hewan dari filum Echinodermata. Bulu babi mempunyai struktur tubuh dengan sistem vaskular air, kaki berbentuk pipa, dan kerangka luar yang ditutupi lapisan kulit tipis. Bulu babi adalah binatang berongga dan sebagian kecil rongganya ditempati oleh organ inernal. Tubuh bulu babi dikelilingi duri yang tersusun secara radial dan beracun. Mulut bulu babi berada di bawah di bagian tengah tubuhnya dan tidak mempunyai otak. Lubang pengeluaran dan pori genitalnya berada di bagian atas tubuhnya. Bulu babi berkembangbiak secara fertilisasi eksternal. Bulu babi merupakan binatang invertebrata berkulit keras yang nokturnal dan bergerak lambat (Fitriana, 2007).            
Bentuk tubuh bintang ular mirip dengan Asteroidea. Kelima lengan ophiuroidea menempel pada cakram pusat yang disebut calyx.Ophiuroidea memiliki lima rahang. Di belakang rahang ada kerongkongan pendek dan perut besar, serta buntu yang menempati setengah cakram. Ophiuroidea tidak memiliki usus maupun anus. Pencernaan terjadi di perut. Pertukaran udara dan ekskresi terjadi pada kantong yang disebut bursae. Umumnya ada 10 bursae.Kelamin terpisah pada kebanyakan spesies. Ophiuroidea memiliki gonad. Gamet disebar oleh bursal sacs. Baik Ophiurida maupun Euryalida memiliki lima lengan yang panjang, langsing, fleksibel, dan berbentuk seperti cambuk. Mereka dibantu dengan rangka internal yang terbuat dari kalsium karbonat.Pembuluh dari sistem vaskular air berakhir di kaki tabung. Sistem vaskular air umumnya memiliki satu madreporit. Kaki tabung tidak memiliki penghisap dan ampulla.Ophiuroidea memiliki kemampuan untuk meregenerasi kaki yang putus. Ophiuroidea menggunakan kemampuan ini untuk melarikan diri dari predator, seperti kadal, yang mampu memutuskan ekor mereka untuk membingungkan pengganggu (Susilowarno, 2007)             
Bintang Laut (Asteropecten irregularis) tergolong dalam Echinodermata. Bintang laut biasanya hidup di pantai dan di dalam laut sampai kedalaman sekitar 366 m. Sebagian hidup bebas, hanya gerakannya lamban cenderung berifat Bentos kecuali Crinoidea Madreporit merupakan lubang tempat masuknya air dari luar tubuh letaknya di sisi aboral , ini berbeda dengan Ophiuroidea yang berada di sisi oral, Saluran batu saluran penghubung antara madreporit dengan salurang cincin. Saluran cincin  saluran yang melingkar yang bisa mengakses ke semua lengan Saluran radial  saluran yang berasal dari saluran cincin meluas ke seluruh lengan , saluran ini dari saluran cincin berpencar ke tentakel masing masing. Saluran lateral saluran yang berasal dari saluran radial yang mengalirkan air ke ampula. Ampula : suatu wadah menyerupai balon yang elastis , ketika terisi air akan membentuk tonjolan seperti kaki yang menyerupai tabung disebut kaki tabung. Kaki tabung, kaki yang terbentuk karena tekanan air di ampula sehingga kak bisa dipijakkan ke obyek sehingga bisa menggerakkan tubuhnya. Sistem ambulakral ini berfungsi untuk bergerak, bernafas atau membuka mangsa (Isharwanto, 2010). 
Teripang kulit durinya halus, sehingga sekilas tidak tampak sebagai jenis Echinodermata. Tubuhnya seperti mentimun dan disebut mentimun laut atau disebut juga teripang. Hewan ini sering ditemukan di tepi pantai. Gerakannya tidak kaku, fleksibel, lembut dan tidak mempunyai lengan. Rangkanya direduksi berupa butirbutir kapur di dalam kulit. Mulut terletak pada ujung anterior dan anus pada ujung posterior (aboral). Di sekeliling mulut terdapat tentakel yang bercabang sebanyak 10 sampai 30 buah. Tentakel dapat disamakan dengan kaki tabung bagian oral pada Echinodermata lainnya. Tiga baris kaki tabung di bagian ventral digunakan untuk bergerak dan dua baris di bagian dorsal berguna untuk melakukan pernafasan. Kebiasaan hewan ini meletakkan diri di atas dasar laut atau mengubur diri di dalam lumpur/pasir dan bagian akhir tubuhnya diperlihatkan. Memiliki banyak endoskeleton yang tereduksi. Tubuhnya juga memanjang tertutup oleh kulit yang berkutila dan tidak bersilia dibawah kulit terdapat dermis yang mengandung osikula, selapis otot melingkar, dan 5 otot ganda yang memanjang. Dengan adanya lengan otot ini, timun laut dapat bergerak memanjang memendek seperti cacing (Suwignyo, 2005).            
                  
2.3. Habitat dan Penyebaran   
Habitat bintang laut ini adalah di terumbu karang, terutama di lereng terumbu pada kedalaman 2 sampai 6 m. Ada yang ditemukan di paparan terumbu yang terbuka pada saat air surut dan ada yang ditemukan di terumbu karang hidup pada kedalaman 33 m. Di Great Barrier Reef, Australia, hewan ini dijumpai di semua kedalaman yang tidakmelebihi 60 m (Aryulina, 2006).
  Teripang dapat ditemukan hampir di seluruh perairan pantai. Teripang lebih menyukai perairan jernih dan air  yang relatif tenang. Namun, setiap jenis teripang  memiliki habitat yang spesifik.  Sumber makanan utama teripang di  alam adalah kandungan organik dalam  lumpur, detritus (sisa pembusukan bahan  organik), dan plankton. Sumber makanan  lainnya diantaranya adalah organisme-organisme kecil, protozoa, nematoda, algafilamen,  rumput laut, partikel-partikel pasir (Muliandari, 2008). 

2.4. Reproduksi dan Daur Hidup
Reproduksi seksual pada anggota filum ini umumnya melibatkan hewan jantan dan betina yang terpisah (dioecious) dan pembebasan gamet dilakukan di air. Hewan dewasa yang radial berkembang dari larva bilateral melalui proses metamorfosis. Filum Echinodermata umumnya terbagi menjadi 5 kelas, antara lain asteroidea (bintang laut0 ophiuroidea (bintang mengular), echinoidea (bulu babi dan dolar pasir), crinoidea (lili laut dan bintang berbulu), serta holothuroidea (timun laut atau teripang) (Aryulina, 2006).
Echinodermata mempunyai jenis kelamin terpisah, sehingga ada yang jantan dan betina. Fertilisasi terjadi di luar tubuh, yaitu di dalam air laut. Telur yang telah dibuahi akan membelah secara cepat menghasilkan blastula, dan selanjutnya berkembang menjadi gastrula. Gastrula ini berkembang menjadi larva. Larva atau disebut juga bipinnaria berbentuk bilateral simetri. Larva ini berenang bebas di dalam air mencari tempat yang cocok hingga menjadi branchidaria, lalu mengalami metamorfosis dan akhirnya menjadi dewasa (Susilowarno, 2007).       
      
2.5. Makanan dan Kebiasaan Makan
Sistem pencernaan makanan hewan ini sudah sempurna. Sistem pencernaan dimulai dari mulut yang posisinya berada di bawah permukaan tubuh. Kemudian makanan diteruskan melalui faring, ke kerongkongan dari kerongkongan kemudian ke lambung, lalu ke usus, dan terakhir di anus. Anus ini letaknya ada di permukaan atas tubuh dan pada sebagian Echinodermata tidak berfungsi. Pada hewan ini lambung memiliki cabang lima yang masing-masing cabang menuju ke lengan. Di masing-masing lengan ini lambungnya bercabang dua, tetapi ujungnya buntu (Isharwanto, 2010).
Sistem peredaran darah Echinodermata umumnya tereduksi, sukar diamati. Sistem peredaran darah terdiri dari pembuluh darah yang mengelilingi mulut dan dihubungkan dengan lima buah pembuluh radial ke setiap bagian lengan (Aryulina, 2006).
 Bintang laut memasukan apaun ke dalam perutnya. Bintang laut mengeluarkan enzim perut untuk mencerna mangsanya yang dipecah kecil-kecil untuk dimasukkan ke dalam perut berpilorus. Sebuah usus pendek keluar menuju sebuh anus di sisi aboral. Setiap lengan memiliki coelom yang telah berkembang dengan baik dan berisi sepasang kelenjar pencernaan dan kelenjar kelamin jantan atau betina (Kadaryanto, 2006).
Alat-alat pencernaan makanan terdapat dalam bola cakram, dimulai dari mulut yang terletak di pusat tubuh kemudian lambung yang berbentuk kantong. Hewan ini tidak memiliki anus. Di sekeliling mulut terdapat rahang yang berupa 5 kelompok lempeng kapur.Makanan dipegang dengan satu atau lebih lengannya, kemudian dihentakkan dan dengan bantuan tentakel dimasukkan ke mulut. Sesudah dicerna, bahan-bahan yang tidak tercerna dibuang ke luar melalui mulutnya (Wijaya, 2007).  

2.6. Nilai Ekonomis
Echinodermata dimanfaatkan oleh manusia misalnya telur landak laut yang banyak dikonsumsi di Jepang dan keripik timun laut yang banyak dijual di Sidoarjo. Jawa Timur. Bahan penelitian mengenai fertilisasi dan perkembangan awal.Para ilmuwan biologi sering mengggunakan gamet dan embrio landak laut. Namun, bintang laut sering dianggap merugikan oleh pembudidaya tiram mutiara dan kerang laut karena merupakan predator hewan-hewan budidaya tersebut (Susilowarno, 2007).
Pasaran Teripang di dalam negeri juga potensial. Namun, konsumen komoditas ini masih terbatas di kalangan menengah ke atas. Teripang kering banyak dijumpai di pasar swalayan di kota-kota besar. Sementara dalam bentuk masakan teripang, banyak dijumpai direstoran yang menyajikan hidangan laut (Martoyo, 2006). 


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat
Pelaksanaan praktikum tentang filum protozoa dilaksanakan pada hari Rabu, 18 Mei 2016 pukul 10.00–12.00 WIB. Di laboratorium Biologi Fakultas Tarbiyah dan Pendidikan Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang.

3.2 Alat dan Bahan
a. Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada saat praktikum adalah awetan Protoreaster nodosus, Archaster typus dan Arbacia punctulata.

3.3  Cara Kerja
Adapun cara kerja pada percobaan ini yaitu :
1.    Siapkan awetan dari Protoreaster nodosus, Archaster typus dan Arbacia punctulata.
2.    Amati morfologi dari Protoreaster nodosus, Archaster typus dan Arbacia punctulata.
3.    Gambarlah hasil pengamatan yang telah di dapat dan tuliskan bagian-bagian tubuhnya.



BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1    Hasil
Tabel 1. Hasil Pengamatan Morfologi Protoreaster nodosus tampak bawah
Gambar
Gambar Dokumentasi
Gambar Refrensi
Keterangan







Gambar morfologi  Protoreaster nodosus Sumber dok. Rozalina. 2016




.com
1.     Tangan
2.     Radial canal
3.     Ampulla
4.     Tentacle
5.     Ring canal


Tabel 2. Hasil Pengamatan Morfologi Archaster typicus
Gambar
Gambar Dokumentasi
Gambar Refrensi
Keterangan








Gambar morfologi Archaster typicus Sumber dok. Rozalina. 2016




Sumber Fi.wikipedia.org
1.      Duri
2.      Oral arms
3.      Mulut


Tabel 3. Hasil Pengamatan Morfologi Arbacia punctulata
Gambar
Gambar Dokumentasi
Gambar Refrensi
Keterangan









Gambar morfologi Arbacia punctulata
Sumber dok. Rozalina. 2016





Sumber
www.lookfordiagnosis.com
1.      Duri


4.2     Pembahsan
Echinodermata adalah invertebrata berkulit duri yang memuat bintang laut, bintang ular, bulu babi, teripang dan lilia laut. Walaupun mereka tidak mirip banyak dengan hewan vertebrata, perkembangan embrio echinodermata sangat mirip dengan chordata pada tahap awalnya. Tahap larvanya adalah perenang bebas dan menunjukkan simetri bilateral. Echinodermata merupakan hewan yang memiliki habitat di laut, serta tubuhnya memiliki simetri radial. Hewan ini sudah memiliki sistem pencernaan yang sempurna di mana mulut sebagai jalan masuknya makanan berada di bagian bawah dan anus sebagai jalan keluarnya sisa pencernaan berada di sebelah atas. Sistem gerak dengan menggunakan kaki ambulakral, selain itu kaki juga digunakan untuk menangkap mangsa. Secara umum Echinodermata memiliki 5 lengan, hewan ini memiliki kemampuan autotomi, yaitu kemampuan untuk membentuk kembali organ tubuhnya yang terputus. Seperti halnya dengan hewan akuatik yang lain, Echinodermata juga bernapas dengan insang. Sistem saraf berupa cincin saraf yang mengelilingi mulut, lalu bercabang 5 menuju masing-masing lengan yang dimiliki. Reproduksi  secara generatif, yaitu dengan peleburan antara sperma dan ovum sehingga akan dihasilkan zigot. Mekanisme gerak melalui sistem kaki ambulakral adalah sebagai berikut: air masuk melalui madreporit kemudian turun ke saluran cincin lalu masuk ke dalam saluran radial, setelah itu air masuk ke kaki-kaki tabung, air disemprotkan sehingga dalam kaki tabung muncul tekanan hidrolik dari air dan akhirnya kaki tabung menjulur ke luar, akibatnya ampula melekat pada benda lain sehingga bisa berpindah tempat. Permukaan Echinodermata umumnya berduri, baik itu pendek tumpul atau runcing panjang.Duri berpangkal pada suatu lempeng kalsium karbonat yang disebut testa.Sistem saluran air dalam rongga tubuhnya disebut ambulakral.Ambulakral berfungsi untuk mengatur pergerakan bagian yang menjulur keluar tubuh, yaitu kaki ambulakral atau kaki tabung ambulakral.Kaki ambulakral memiliki alat isap.sistem pencernaan terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus.Sistem ekskresi tidak ada.Pertukaran gas terjadi melalui insang kecil yang merupakan pemanjangan kulit.Sistem sirkulasi belum berkembang baik.Echinodermata melakukan respirasi dan makan pada selom.Sistem saraf Echinodermata terdiri dari cincin pusat saraf dan cabang saraf.Echinodermata tidak memiliki otak.Untuk reproduksi Echinodermata ada yang bersifat hermafrodit dan dioseus. Pada pengamatan yang kami lakukan untuk teripang terlihat tubuhnya terdiri atas duri-duri kecil dibagian permukaannya dan pada bagian anterior terdapat mulut yang berfungsi sebagai tempat masuknya makanan didalam tubuhnya. Kemudian dibagian posteriornya terdapat anus sebagai tempat keluarnya sisa makanan dalam bentuk pasir. Menurut Muliandari (2008)
Tubuh teripang bertekstur lunak, berdaging, berbentuk silindris memanjang seperti ketimun. Ukuran tubuh teripang berbeda-beda untuk setiap jenisnya. Sebagai hewan  dioecious (individu berkelamin jantan terpisah dengan individu berkelamin betina), teripang jantan dan betina sulit dibedakan secara  morfologis. Perbedaan akan tampak jelas bila dilihat di  bawah mikroskop dengan menyayat bagian organ kelamin jantan dan betina. Organ kelamin betina berwarna kekuningan dan berubah menjadi kecoklatan bila sudah matang. Sementara organ kelamin jantan berwarna bening keputihan. Pengamatan selanjutnya adalah mengamati bentuk dan struktur tubuh bintang laut. Terlihat tubuhnya membujur 5 bagian. Diantara duri-duri tubuhnya terdapat pori-pori yang berwarna cokelat/hitam keabuan membentuk bulatan kecil yang disebut madreporit berfungsi sebagai tempat masuknya air kedalam tubuh. Sedangkan dibagian bawahnya terdapat kaki tabung yang digunakannya untuk berjalan.
Menurut Aryulina (2006) bahwa Bentuk seperti bintang laut atau segi lima, permukaan bawah (oral) terdapat mulut,permukaan atas (adoral) terdapat anus. Kaki pembuluh terdapat pada permukaan oral, pada permukaan adoral selain terdapat anus juga terdapat madreporit yaitu lobang yang mempunyai saringan yang menghubungkan air laut dengan sistem pembuluh air dan lobang kelamin. Pengamatan selanjutnya adalah pengamatan pada bintang ular laut, tubuhnya memiliki 5 lengan yang panjang-panjang. Kelima tangan ini juga bisa digerakgerakkan sehingga menyerupai ular. Oleh karena itu hewan jenis ini sering disebut bintang ular laut (Ophiuroidea nereidina).
Menurut Aryulina (2006) bahwa Mulut dan madreporitnya terdapat di permukaan oral. Hewan ini tidak mempunyai anus, sehingga sisa makanan atau kotorannya dikeluarkan dengan cara dimuntahkan melalui mulutnya. Hewan ini hidup di laut yang dangkal atau dalam. Biasanya bersembunyi di sekitar batu karang, rumput laut, atau mengubur diri di lumpur/pasir. Ia sangat aktif di malam hari. Makanannya adalah udang, kerang atau serpihan organisme lain (sampah). Pengamatan selanjutnya adalah pengamatan struktur tubuh bulu babi, terlihat tubuhnya dipenuhi dengan duri-duri yang panjang layaknya landak. Diantara duriduri ini terdapat duri halus dibagian bawah tubuhnya yang berfungsi untuk melekatkan tubuhnya saat berjalan disubstrat/mendaki. Memiliki mata dan mulut.
Menurut Fitriana (2007) bahwa untuk struktur bulu babi, tubuhnya dipenuhi duri tajam. Duri ini tersusun dari zat kapur. Duri ini ada yang pendek dan ada pula yang panjang seperti landak. Itulah sebabnya jenis hewan ini sering disebut landak laut. Jenis hewan ini biasanya hidup di sela-sela pasir atau sela-sela bebatuan sekitar pantai atau di dasar laut. Tubuhnya tanpa lengan hampir bulat atau gepeng.
BAB V
PENUTUP

5.1  Kesimpulan 
Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil pengamatan yang dilakukan dan pembahasan di atas adalah sebagai berikut : 1. Echinodermata adalah invertebrata berkulit duri yang memuat bintang laut, bintang ular, bulu babi, teripang dan lilia laut. Walaupun mereka tidak mirip banyak dengan hewan vertebrata, perkembangan embrio echinodermata sangat mirip dengan chordata pada tahap awalnya. 2. Morfologi teripang (Holothuria scabra) tubuhnya terdiri atas duri-duri kecil dibagian permukaannya dan pada bagian anterior terdapat mulut yang berfungsi sebagai tempat masuknya makanan didalam tubuhnya. Kemudian dibagian posteriornya terdapat anus sebagai tempat keluarnya sisa makanan dalam bentuk pasir. 3. Morfologi Bintang laut (Protoreaster nodosus) Terlihat tubuhnya membujur 5 bagian. Diantara duri-duri tubuhnya terdapat pori-pori yang berwarna cokelat/hitam keabuan membentuk bulatan kecil yang disebut madreporit berfungsi sebagai tempat masuknya air kedalam tubuh 4. Morfologi Bintang Ular Laut (Ophiutricodea nereidina) tubuhnya memiliki 5 lengan yang panjang-panjang. Kelima tangan ini juga bisa digerak-gerakkan sehingga menyerupai ular. Hewan ini tidak mempunyai anus, sehingga sisa makanan atau kotorannya dikeluarkan dengan cara dimuntahkan melalui mulutnya.  5. Morfologi Bulu babi (Diadema sitosum) terlihat tubuhnya dipenuhi dengan duri-duri yang panjang layaknya landak. Diantara duri-duri ini terdapat duri halus dibagian bawah tubuhnya yang berfungsi untuk melekatkan tubuhnya saat berjalan disubstrat/mendaki. Memiliki mata dan mulut. 

5.2  Saran
Saran yang dapat saya ajukan pada praktikum kali ini adalah sebaiknya hewan yang telah diamati, diawetkan dan diberikan keterangan berdasarkan hasil identifikasi praktikan untuk kepentingan praktikum selanjutnya, kemudian untuk penyusunan laporan lengkap sebaiknya seluruh asisten memiliki cara pengoreksian laporan yang sama, agar kami praktikan tidak terus-menerus mengulangi perbaikan laporan karena perbedaan cara pengoreksian asisten, selain menghabiskan biaya, juga menghabiskan waktu dan tenaga.


DAFTAR PUSTAKA

Aryulina. 2006. Biologi 1. Jakarta. Esis.

Astuti. 2007. Klasifikasi Hewan.. Jakarta Selatan. PT Kawan Pustaka

Isharwanto, H. 2010. Biologi. Jakarta. Grafindo.

Fitriana, P., Rahmatiyah, D. 2007. Hewan Laut. Jakarta. . JP Books

Martoyo. 2006. Budidaya Teripang.. Depok. Penebar Swadaya

Muliandari, N. 2008. Teknik Budidaya Teripang. Bioteknologi Hewan. Jakarta.

Rusyana. 2014. Zoologi Invertebrata  (Teori dan Parktik). Bandung. Alfabeta.

Suwignyo. 2005. Avertebrata Air Jilid I. Jakarta. Swadaya.

Susilowarno. 2007. Biologi. Jakarta. Grafindo

Wijaya. 2007. Biologi Interaktif.. Jakarta Timur. Azka Press











Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAPORAN PRATIKUM III FILUM MOLLUSCA

LAPORAN PRATIKUM VII FILUM PLATYHELMINTES