LAPORAN PRATIKUM I FILUM PROTOZOA


LAPORAN PRATIKUM I
FILUM PROTOZOA


Oleh:
Syahirul Alim
(1512220022)


Dosen Pembimbing:
Rismala Kusuma Dr. M.kes



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG
2016
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar belakang
Protozoa secara umum dapat dijelaskan bahwa protozoa adalah berasal dari bahasa Yunani, yaitu protos artinya pertama dan zoon artinya hewan. Jadi, Protozoa adalah hewan pertama. Protozoa merupakan kelompok lain protista eukariotik. Kadang-kadang antara algae dan protozoa kurang jelas perbedaannya.  Protozoa termasuk kelompok protista yang mirip hewan. Protozoa dibedakan dari prokariot karena ukurannya yang lebih besar, dan selnya eukariotik. Protozoa dibedakan dari algae karena tidak berklorofil, dibedakan dari jamur karena dapat bergerak aktif dan tidak berdinding sel, serta dibedakan dari jamur lendir karena tidak dapat membentuk badan buah (Ezenwa, 2014).
Dalam penelitian Protozoa memiliki arti protos artinya pertama dan zoon artinya hewan. Jadi,Protozoa adalah hewan pertama. Protozoa merupakan kelompok lain protista eukarioti. Kebanyakan Protozoa hanya dapat dilihat di bawah mikroskop. Beberapa organisme mempunyai sifat sama, alga dan protozoa. Sebagai contoh alga hijau Euglenophyta, selnya berflagela dan merupakan sel tunggal yang berklorofil, tetapi dapat mengalami kehilangan klorofil dan kemampuan untuk berfotosintesa. Semua spesies Euglenophyta yang mampu hidup pada nutrien komplek tanpa adanya cahaya. Protozoa merupakan hewan bersel tunggal, berinti sejati (eukariotik) da tidak memiliki dinding sel. Protozoa berasal dari kata protos yang berarti pertama dan zoo yang berarti hewan sehingga dapat diartikan sebagai hewan pertama. Ukurannya antara 3-100 mikron dan merupakan organisme mikroskopis bersifat heterotrof. Tempat hidupnya adalah tempat yang basah yang kaya zat organic, air tawar atau air laut sebagai zooplankton, beberapa jenis bersifat parasit dan menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan ternak. Bentuk tubuh protozoa berbeda-beda pada fase yang berbeda dalam siklus hidupnya. Protozoa memiliki alat gerak yaitu ada yang berupa kaki semu, bulu getar (cilia) atau bulu cambuk (flagel). Beberapa protozoa memiliki fase vegetatif yang bersifat aktif yang disebut tropozoit dan fase dorman dalam bentuk sista. Tropozoit akan aktif mencari makan dan bereproduksi selama kondisi memungkinkan. Jika kondisi tidak memungkinkan kehidupan tropozoit maka protozoa akan membentuk sista. Sista merupakan bentuk sel protozoa yang terdehidrasi dan berdinding tebal mirip dengan endospora yang terjadi pada bakteri. Pada saat sista protozoa mampu bertahan hidup dalam lingkungan kering atau basah. Pada umumnya berkembang biak dengan membelah diri. Protozoa merupakan kelompok lain protista eukariotik. Kadang-kadang antara algae dan protozoa kurang jelas perbedaannya. Kebanyakan Protozoa hanya dapat dilihat di bawah mikroskop. Protozoa hidup di air atau setidaknya di tempat yang basah. Mereka umumnya hidup bebas dan terdapat di lautan, lingkungan air tawar, atau daratan. Beberapa spesies bersifat parasitik, hidup pada organisme inang. Inang protozoa yang bersifat parasit dapat berupa organisme sederhana seperti algae, sampai vertebrata yang kompleks, termasuk manusia. Beberapa spesies dapat tumbuh di dalam tanah atau pada permukaan tumbuh-tumbuhan. Protozoa adalah mikroorganisme menyerupai hewan yang merupakan salah satu filum dari Kingdom Protista. Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel itu sendiri dengan menggunakan organel-organel antara lain membran plasma, sitoplasma, dan mitokondria (Ginting, 2010).
Jadi Protozoa adalah hewan-hewan bersel tunggal. Hewan-hewan itu mempunyai struktur yang lebih majemuk dari sel tunggal hewan multiseluler dan walaupun hanya terdiri dari satu sel, namun Protozoa merupakan organisme sempurna. Karena sifat struktur yang demikian itu, maka berbagai ahli dalam zoologi menamakan protozoa itu selular tetapi keseluruhan organisme itu dibungkus dengan satu plasma membrane. Protozoa itu kecil, berukuran kurang dari sepuluh micron

1.2  Tujuan pratikum
Adapun pun tujuan dari prngamtan peratikum protozoa yaitu:
1.    Mengamati organisme yang tergolong Protozoa pada berbagai sumber air yang tergenang
2.    Menggambar bagian – bagiannya serta menuliskan susunan klasifikasinya
3.    Mengetahui  ciri-ciri  khusus dari kelas protozoa
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengettian  Prorozoa
Protozoa termasuk dalam organisme (mikros, kecil. Orgsnisme , mhsluk hidup) besarnya antara 3 mikron sampai 100 mikron.  Protozoa merupan penghuni tempat berair atau tempat basah. Bila keadaan jadi kering akan membuat cystes (kristal) kegiatan sel itu dilakukan oleh sel itu sendiri. Didalam sel terdapat sel yang melakukan kegitan hidup. Alat itu misalnya : inti (nukleus), buktir inti (nukleulus), rongga (vakuola), mitokondria (Rusyana,  2014).
Pada umumnya protozoa bersel satu tetapi ada beberapa spesies yang membentuk keloni. Umumnya dalam satu sek terdapat inti, tetapi dari beberapa spesies secara generatif berkonyugasi karena individu jantan dan betina belum jelas perbedaannya. Sesuai dengan sipat sel binatang umumnya sel protozoa berdinding selaput plasma tipis. Bentuk tubuh protozoa yang selalu berubah-ubah ada juga yang berbentuk bola atau bulat panjang dengan atau tidak dengan satu filagel atau selia (Rusyana, 2014).
Pada zaman purba ada spesies-spesies  yang mampu menyusun kulit atau kerangka luar yang terbentuk dari kapur atau kriksik hal ini diketahui dari posil-posil yang terdapat dalam batu-batu yang berasal dari zaman kabaraium kurang lebih 600 juta tahun yang lalu. Spesies yang berkerngaka kerisik lebih dahulu hidupnya di bandingkan dengan yang berkerangka kapur. Penuman posil-posil ketiks pengeboran tanah utuk mencari sumber-sumber minyak. Protozoa hanya dapat hidup dari zat-zat organik, merupankan konsumen dalam komonitas, mereka memakai bakteri atau mikro orgik lain atau sisa-sisa organisma. Di periaran umumnya zoo planton (Rusyama, 2014).
Beberapa spesies protozoa yang keberadaannya pada suatu tempat dapat digunakan sebagai indikator. Sebagai contoh fosil Foraminifera (contoh Globigerina sp.) dapat digunakan indikator sumber minyak bumi. Paramaecium sp. di suatu lingkungan perairan dalam jumlah banyak (kelimpahan tinggi) mengindikasikan bahwa perairan tersebut memiliki tingkat pencemaran tinggi. Keberadaan ciliata (Stylonichia dan  Euplotes) dalam jumlah banyak di kolam hatchery  mengindikasikan bahwa air pemeliharaan larva rusak karena endapan sisa pakan (Kirby, 2010).
Protozoa secara umum dapat dijelaskan bahwa protozoa adalah berasal dari bahasa Yunani, yaitu protos artinya pertama dan zoon artinya hewan. Jadi, Protozoa adalah hewan pertama. Protozoa merupakan kelompok lain protista eukariotik. Kadang-kadang antara algae dan protozoa kurang jelas perbedaannya. Kebanyakan Protozoa hanya dapat dilihat di bawah mikroskop. Beberapa organisme mempunyai sifat antara algae dan protozoa. Sebagai contoh algae hijau Euglenophyta, selnya berflagela dan merupakan sel tunggal yang berklorofil, tetapi dapat mengalami kehilangan klorofil dan kemampuan untuk berfotosintesa. Semua spesies Euglenophyta yang mampu hidup pada nutrien komplek tanpa adanya cahaya, beberapa ilmuwan memasukkannya ke dalam filum protozoa. Contohnya strain mutan algae genus Chlamydomonas yang tidak berklorofil, dapat dimasukkan ke dalam kelas Protozoa genus Polytoma. Hal ini merupakan contoh bagaimana sulitnya membedakan dengan tegas antara algae dan protozoa. Protozoa dibedakan dariprokariot karena ukurannya yang lebih besar, dan selnya eukariotik. Protozoa dibedakan dari algae karena tidak berklorofil, dibedakan dari jamur karena dapat bergerak aktif dan tidak berdinding sel, serta dibedakan dari jamur lendir karena tidak dapat membentuk badan buah (Manwell, 2012). 

2.2 Kelas Rhizopoda atau Sarcodina
Protoplasma rizopoda dapat menjadi kaki semu  (speudopodia: Pseudo: semu. Pous : kaki) untuk bergerak dengan gerakan amoiboid. Hidup di air tawar di laut dan parasit pada binatang lain atau manusi. Berkembang biak secara genetatif dengan membelah diri (Rusyaman, 2014).
Contoh resperentastif amoeba proteus. Hidup di tempat yang basah atau berair. Tubuh terdiri atas kulit luar (ektoplasma), selaput luar di sebut plasmolemma, bagianndalam disebut endoplasma yang padanya terdapat inti, rongga miakanan, rongga berdenyut, bagian plasmagel, bagian plasmasol, dan butiran-butiran lemak. Rongga denyut berfungsi sebagai alat pengekuaran cairan supaya nilai osmosis isi sel terpeliharan (gel berkdar air rendah, sol berkdar air  tinggi). Bila dari amoeba di ambil intinya kan segera mati tetapi bila di ambil protoplasmanya akan membentuk protoplasma yang baru. Amoeba memakan bakteri, alaga bersel satu dan mhaluk hidup yang bersel satu lainnya. Makanan di cernah di rongga makanan,sisanya di tinggalkan, berkembang biak secara vegetatif membelah diri di dahului dengan pembelhan intinya. Amoeba mengabil oksigen untuk pernafasan dan mengeluarkan karbon dioksida melalui selaput plasma (Rusyana, 2014).
Amoba hewan berwarna jernih transparan, bentuk berubah-ubah. Da;am keadaan istirahat agak membulat. Bergerak secara pelan-pelan denagn membentuk kaki semu (pseudopodia). Hal ini sangat di mati karena tubunya transparan (fataqin, 2016).

2.3 Kelas Pelegellata / Mastigophora
Bentuk tubuh lebih tetap tanpa rangka luar, tubuhnya dilindungi oleh suatu selaput yang fleksibel yang disebut pellicle, disebelah luarnya terdapat selaput plasma. Alat bergerak berupa bulu cambuk (flagrum=mastix). Hidup di air tawar, dilaut atau parasit pada organisme lain atau manusia, pembiakan secara vegetatif dengan pembelahan diri. Bentuk umum yang di pelajari ialah euglena. Tubuhnya dampak atau tumpul dibagian depan dan runcing di bagian belakang. Didalam protolasma terdapat nukleus, chlroplast dengan pyrenoid dan di bagian depan terdapat bintik mata stigma yang berwarna merah serta rongga berdenyut bintik mata untuk mengarahkan organisme kearah cahaya yang intensitasnya sedang. Pada keadaan yang tidak menguntungkan eugelena dapat membentuk krista. Dekat ujung interior sebelah baawah terdapat mulut sel (cytostome) yang di teruskan ke dalam gullet cell (cytopharynk). Cytopharynk membesar di bagaian dasarnya membentuk sebuah gelombang yang di sebut resevoir (Rusyana 2014).
Euglena viridis memiliki  tubuh secara anatomis yang menyerupai gelendong. Di dalam tubuhnya terdapat nukleus yang berfungsi sebagai pusat pengendali seluruh kegiatan aktivitasnya, mempunyai vakuola kontraktil, kloroplas sebagai tempat fotosintesis ketika sinar matahari mencukupi, terdapat pula stigma serta flagel yang berfungsi sebagai alat gerak Euglena viridis (Kastawi, 2001).
Habitat Euglena viridis  air tawar dan melimpah di daerah ini, seperti di kolam peternakan atau parit saluran air, yang mengkonsumsi kotoran binatang. Sistem reproduksi dan sistem sirkulasi Untuk reproduksi Euglena viridis berkembang biak secara vegetatif, yaitu dengan pembelahan biner secara membujur. Pembelahan ini dimulai dengan membelahnya nukleus menjadi dua. Selanjutnya flagel dan sitoplasma serta selaput sel juga terbagi menjadi dua. Akhirnya terbentuklah dua sel euglena baru. Sistem sirkulasi Euglena viridis mengambil zat organik yang terlarut di sekitarnya. Pengambilan zat organik dilakukan dengan cara absorbsi melalui membran sel. Selanjutnya, zat makanan itu dicernakan secara enzimatis di dalam sitoplasma (Kastawi, 2001)
Klasifikasi Euglena viridis
Kingdom      : Excavata
Divisi           : Eugnelophycota
Class            : Euglenoidea
Ordo            : Euglenales
Family         : Euglenaceae
Genus          : Euglena
Species        : Euglena Viridis

2.4 Kelas Ciliata Atau Infusoria
Hidup di air tawar yang mengandung bakteri atau zat zat organik. Bentuknya seperti sandal (cenela). Ada bagian yang dampak disebelah depan dan merucing diabgian belakang. Pada nya terdapat banyak silia umtuk alat gerak dengan cara bergetar terdapat trichocyst , mulut, rongga makanan, dan rongga senyut, macronukleus, micronukleus dan sel dubur (Rusyana, 2014).
Berkembang biak secara vegetatif membelah diri secara transpersal , dimulai dengan dengan mikronukleus yang di ikuti sitoplasmanya , membelah diri dapat menjadi kurang lebih tiap 24 jam. Stelah terjadi bebarapa pembiakan vegetatif terjadialah pembiakan generatif secara koyugasi yang dimulai pertemuan anatara dua individu pada bagian mulut, kemudian terjadi peristiwa selanjutnya meronucilius lenyap, mikronukleus membelah secara meiosis menjadi empat,tiga di antaranya lenyap yang satru membelah menjadi dua mikronuleus (haploid) dan terjadi tukar menukar mikronukleus, sehingga terjadi persatuan mikronukleus haploid menjadi mikro nukleus diploid. Tiap individu memisahkan diri,. Mikronukleus didalam masing-masing individu akan membelah tiga kali berturut-turut, mejadi delapan , empat diantaranya menjadi mikronukronukleus, tiga lenyap dan satunya menjadi mikronukleus (Rusyana, 2014).
Respirasi dan ekskersi terjadi melalui permukaan tubuhnya (selapaut plasma). Tubuhnya di lindungi pellice, yang dibwah pellice terdapat trichocyst yang akan keluar jika di keluarkan jika dirangsang. Trichocyst ini berfungsi juga sebagai alat pelindung jika di serang oleh musuh (Rusyana 2014).
Paramaeacium adalah hewan yang besar dari hewan protozoa yang telah di sebutkan di atas. Tampa menggunakan mikroskop hewan ini kelihatan  (setelah medium piaraan  di teteskan pada gelas benda) seperti bintik-bintik putih bergerak (Fataqin, 2016).
Eugelena mempunyai ciri hewan yang berwana hijau. Karena adanya  kroloplastdi dalam tubuhnya, juga ada bintik mata stigmayang terletak dibagian interior dekat mulut. Bentuk tubuh tetap karena dinding di tutupi oleh pellicle. Hewan ini mengadakan pergerakan euglenuld sehingga bentuk tubuhnya memendak bahkan membulat. Euglena bergerak dengan flagela (Fatiqin, 2016).
Vorticella merupakan hewan uniseluler yang tubuhnya sudah dilengkapi oleh berbagai organel seperti halnya hewan multiseluler, berbentuk seperti lonceng terbalik dengan tangkai berisi benang kontraktil, ketika mendapat rangsangan maka tangkai tersebut akan memendek membentuk kumparan seperti pegas. Vorticella termasuk dalam filum Ciliophora yang memiliki ciri mempunyai alat gerak berupa silia, multinukleat terdapat makronukleus dan mikronukleus, hidupnya ada yang parasit pada hewan ada pula yang hidup bebas di perairan (Nugroho, 2013).
Ciliata termasuk Vorticella mempunyai manfaat sebagai bioremediator logam berat untuk mengurangi polutan di lingkungan. Proses penyerapan logam berat oleh mikroorganisme eukariotik seperti protozoa terdiri atas dua mekanisme, yaitu passive uptake dan active uptake. Vorticella juga dapat digunakan sebagai bioindikator lingkungan di mana kelimpahan Vorticella dapat menunjukkan kondisi suatu perairan, pada kondisi bahan organik rendah maka jumlah Vorticella melimpah, begitu pula sebaliknya. Kondisi lingkungan juga akan mempengaruhi morfologi Vorticella (Nugroho, 2013).
Vorticella sebagai bioremediator logam berat diperlukan jumlah yang cukup, yaitu sekitar 6 × 103 – 5 × 104 (Rehman, 2007; LaybournParry, 1984). Namun dalam pengembangannya penggunaan protozoa seperti Vorticella sebagai agen bioremediasi masih sulit dilakukan, salah satunya karena media kultur yang sesuai sulit diperoleh (Nugroho, 2013).

2.5  Kelas Sporozoa
Sporozoa kurang begetu di kenal dengan baik dibandingkan protozoa yang lainya karean lainnya karena tidak dapat pada kolam atau perairan. heawa-hewan ini merupakan hewan yang sangat prasit. Siklus hidup dari beberapa sporozoa sangat rumit karena menyangkut bebrapa spesies hospes. Contoh yang paling umum adalah plasmadium yang menyebabkan penyakit malaria. Di ketemukan oleh Charles Laveran, roanald ross dan grass, di tularkan oleh nyamuk Anopheles (Rusyana 2014).
Berkembang secara vegetatif didalam tubuh manusia dan generatif di dalam  tubuh nyamuk. Didalam tubuh nyamuk , gemetosit,yang terisap nyamuk akan berubah menjadi mikrodan makrogamet. Mikrogamet jantan berbentuk kecil memanjang dengan mikrogamet, gametosit betina berbentuk bulat. Perkawinan anatara mikro dan mikrogamet mengasilakan suatu zygot. Zygot membentuk ookinet di dalam dinding usus nyamuk, inti ookinet membelah menajadi banyak bagian sporogoni, kemudian bagian bagian dengan protoplasmanya menjadi prozoit-prozoit. Prozoit kemudian meninggalkan gelembung dan menyebar di alat pencernaan dan samapai di kelenjar ludah nyamuk (Rusyana, 2014).
Plankton merupakan suatu organisme yang berukuran kecil yang hidupnya terombangambing oleh arus perairan. Organisme ini terdiri dari mikroorganisme yang hidupnya sebagai hewan (zooplankton) dan tumbuhan (fitoplankton) (Nugroho, 2013).

2.6 Ciri-Ciri  Protozoa
Ciri-ciri hean filum protozoa terdapat uraian sebagai berikut : tubuh hewan ini tersusun atas satu sel.ukuran bebarapa mikron sampai bebrapa mm, jadi umumnya bersipat  mikroskopis, umumnya hidup secara individutetapi ada yang hidup secara berkeloni. Ada yang hidup bebas hidup di air, komensal da ada pula yang besipat parasit pada hewan lain, umumnya berkebang biak dengzan membelah diri, tetapi ada juga yang koyugasi dan ada pula yang membtuk spora. Makan berupa bakteri hewan yang ber sel satu lainya atau sisa organsisme. Cara bergerak dengan menggunakan flagela, silia atau pseudopodia bahkan ada yang tidak memiliki alat gerak (Kastawi, 2001).














BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1  Waktu dan Tempat
Praktikum Zoologi Invertebrata tentang Protozoa dilaksanakan pada Rabu, 13 April 2016 pukul 10.00-12.00 WIB di Laboratorium Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang.

3.2  Alat dan Bahan
a. Alat
Adapun alat dan bahan yang di gunakan dalam pratikum prtozoa yaitu Pipet tetes, mikroskop, deck glass, objek glass, botol aqua, kamera, spatula, tabung reaksi.
b. Bahan
Adapun bahan yang di gunakan dalam pratikum kali ini yaituAir jerami, air kolam , dan air got.

3.3  Cara Kerja
3.3.1 Sediakan gelas beda kemudian tetesilah dengan setetes air dari salah  satu bahan praktikum yang telah tersedia dengan menggunakan pipet.
3.3.2        Tetesan air tadi di tutup dengan gelas penutup secara pelan-pelan.
3.3.3        Preparat siap diperiksa dengan mikroskop, mula-mula dipergunakan perbesaran lemah, bila hewan yang sudah ditemukan, baru dengan perbesaran kuat.
3.3.4   Kalau belum ditemukan hewan yang d maksud ambilla air benihan bagian permukaan tengah dan bawah. Demikian juga botol ke satu ke dua dan seterusnya protozoa yang biasanya di jumpai dalam sediaan hidup yang berasal dari perbenihan.





BAB VI
HASIL DAN PEMBAHASAN

1.1    Hasil
Tabel 1 : Hasil Pengamatan Air Got
Gambar hasil Pengamatan
Foto
Gambar referensi
Keterangan

Amoeba

1.      Silia
2.      Mikronuleus


Tabel 2 : Hasil Pengamatan Air Got
Gambar hasil Pengamatan
Foto hasil pengamatan

Gambar referensi
Keteranagan

Augelena
Augelena
1.      Flagel
2.      Inti



Tabel 3 : Hasil Pengamatan Air kolam ikan
Gambar hasil Pengamatan
Foto
Gambar referensi
keterangan

Augelena
Paramaecium
Augelena

Paramaecium
1.      Inti
2.      Euglena
3.      Flagel
4.      Selia
5.      microneklius


4.2   Pembahasan
Berdasarkan dari hasil yang diperoleh yaitu Kebanyakan Protozoa hanya dapat dilihat di bawah mikroskop. Beberapa organisme mempunyai sifat antara algae dan protozoa. Sebagai contoh algae hijau Euglenophyta, selnya berflagela dan merupakan sel tunggal yang berklorofil, tetapi dapat mengalami kehilangan klorofil dan kemampuan untuk berfotosintesa. Semua spesies Euglenophyta yang mampu hidup pada nutrien komplek tanpa adanya cahaya, beberapa ilmuwan memasukkannya ke dalam filum protozoa. Contohnya strain mutan algae genus Chlamydomonas yang tidak berklorofil, dapat dimasukkan ke dalam kelas Protozoa genus Polytoma. Hal ini merupakan contoh bagaimana sulitnya membedakan dengan tegas antara algae dan protozoa. Protozoa dibedakan dariprokariot karena ukurannya yang lebih besar, dan selnya eukariotik. Protozoa dibedakan dari algae karena tidak berklorofil, dibedakan dari jamur karena dapat bergerak aktif dan tidak berdinding sel, serta dibedakan dari jamur lendir karena tidak dapat membentuk badan buah.
Pengamatan pada air got ( Paramecium sp ) Morfologi  Paramecium sp memiliki bentuk oval, sandal, bulat di bagian depan/atas dan tubuh yang seluruhnya atau sebagian ditutupi oleh cilia atau rambut getar. Lubang bagian belakang disebut pori anal  (Manwell, 2012).
Anatomi Bentuk tubuh paramecium sp secara anatomis seperti sandal (alas kaki) ukurannya 0,25 mm, kulit tipis dan elastis. Memiliki makronuklesus satu, mikronukleus satu atau lebih,dimana mikronukleus berfungsi sebagai alat reproduksi dan mikronekleus sebagai konjugasi. Terdapat vakuola makanan dan vakuola kontraktil yang terletak pada permukaan aboral yang berfungsi sebagai sistem ekskresi dan mengedarkan makanan keseluruh tubuh. Ujung sel bagian anterior lebih tumpul atau membulat. Habitat alami mereka adalah air tawar.  Paramecium spmengambil air dari hipotonik lingkungan melalui osmosis dan menggunakan kandung kemih seperti kontraktil vakuola untuk mengumpulkan kelebihan air dari kanal radial dan mengusir berkala melalui membran plasma oleh kontraksi sekitarnya sitoplasma.
Sistem reproduksi dan sistem pencernaan  Paramecium sp ini berkembangbiak dengan cara membelah diri dan konyugasi. Pada pembiakan membelah diri inti mikro terbelah menjadi dua bagian, yang terbagi menjadi dua bagian tadi masing-masing bergerak kearah ujung sel yang berbeda arah atau berlawanan arah, pada inti mikro membelah melintang menjadi dua bagian corong makanan dan rongga yang berdenyut yang kedua terbentuk juga dan disertai terjadinya lengkukan melintang yang membagi tubuh menjadi dua bagian yang sama besar. Sistem pencernaanya yaitu pencernaan makanan terjadi di dalam vakuola makanan. Awalnya makanan masuk ke dalam sel melalui rongga mulut, lalu masuk ke dalam sitostoma, kemudian makanan akan didorong masuk ke dalam sitofaring dan akan terus ke vakuola makanan untuk dicerna (Manwell, 2012). 
Pengamatan pada air kolam ( Euglena viridis ) Morfologi Euglena viridis memiliki  tubuh yang menyerupai gelendong dan diselimuti oleh pelikel Euglena viridis. Ukuran tubuhnya 35 – 60 mikron dimana ujung tubuhnya meruncing dengan satu bulu cambuk yang berfungsi sebagi alat gerak. Flagel terbentuk di sisi reservoir Hewan ini memilki stigma (bintik mata berwarna merah) yang digunakan untuk membedakan gelap dan terang. Anatomi Euglena viridis memiliki  tubuh secara anatomis yang menyerupai gelendong. Di dalam tubuhnya terdapat nukleus yang berfungsi sebagai pusat pengendali seluruh kegiatan aktivitasnya, mempunyai vakuola kontraktil, kloroplas sebagai tempat fotosintesis ketika sinar matahari mencukupi, terdapat pula stigma serta flagel yang berfungsi sebagai alat gerak Euglena viridis. Habitat Euglena viridis  air tawar dan melimpah di daerah ini, seperti di kolam peternakan atau parit saluran air, yang mengkonsumsi kotoran binatang (kastawi, 2001).
Sistem reproduksi dan sistem sirkulasi Untuk reproduksi Euglena viridis berkembang biak secara vegetatif, yaitu dengan pembelahan biner secara membujur. Pembelahan ini dimulai dengan membelahnya nukleus menjadi dua. Selanjutnya flagel dan sitoplasma serta selaput sel juga terbagi menjadi dua. Akhirnya terbentuklah dua sel euglena baru. Sistem sirkulasiEuglena viridis mengambil zat organik yang terlarut di sekitarnya. Pengambilan zat organik dilakukan dengan cara absorbsi melalui membran sel. Selanjutnya, zat makanan itu dicernakan secara enzimatis di dalam sitoplasma (kastawi, 2001).
Contoh resperentastif amoeba proteus. Hidup di tempat yang basah atau berair. Tubuh terdiri atas kulit luar (ektoplasma), selaput luar di sebut plasmolemma, bagianndalam disebut endoplasma yang padanya terdapat inti, rongga miakanan, rongga berdenyut, bagian plasmagel, bagian plasmasol, dan butiran-butiran lemak. Rongga denyut berfungsi sebagai alat pengekuaran cairan supaya nilai osmosis isi sel terpeliharan (gel berkdar air rendah, sol berkdar air  tinggi). Bila dari amoeba di ambil intinya kan segera mati tetapi bila di ambil protoplasmanya akan membentuk protoplasma yang baru. Amoeba memakan bakteri, alaga bersel satu dan mhaluk hidup yang bersel satu lainnya. Makanan di cernah di rongga makanan,sisanya di tinggalkan, berkembang biak secara vegetatif membelah diri di dahului dengan pembelhan intinya. Amoeba mengabil oksigen untuk pernafasan dan mengeluarkan karbon dioksida melalui selaput plasma (Rusyana, 2014).
Protozoa adalah mikroorganisme menyerupai hewan yang merupakan salah satu filum dari Kingdom Protista. Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel itu sendiri dengan menggunakan organel-organel antara lain membran plasma, sitoplasma, dan mitokondria (Ginting, 2010).




















BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dapat di simpulkan dari tabel hasil dan pegamatan Protozoa adalah hewan yang bersel tunggal, biasanya mikroskopis dan sangat  beraneka ragam. Seperti  Paramecium, Euglena Dan Monocystis.Berdasarkan alat geraknya, Protozoa dapat dibedakan menjai 4 kelas, yaitu Rhizopoda (kaki semu), Flagellata (bulu cambuk), Ciliata (Rambut getar) dan Sporozoa (tidak memliki alat gerak).Dari pengamatan di laboratorium, ditemukan berbagai protozoa yang telah dikelompokan sesuai dengan alat geraknya, yaitu : a. Classis Flagelata : 1). Euglena acus 2).  Euglena oxyuris  b. Classis Ciliata : 1). Paramecium caudatum 2).  Paramecium putrinum 3). Nassula gracilis 4). Trichopelma spaghnetorum 5). Vorticella microstoma 6). Amphileptus claparedei 7). Cinetochilum margaritaceum 8).Glaucoma scintillans c. Classis Sporozoa, hanya Monocystis lumbrici

5.2  Saran
`Pada pratikum protozoa hal yang perlu di perhatikan adalah  bagaiman cara mengambil air jerami, air paret dan air kolam. Pengamtan harus di lakukan dengan hati-hati dan benar-benar teliti, karena jika protozoanya yang di amati itu benar-benar aktif dalam pergerakan maka susah  untuk mendapatkan hasil yang pengamatan.









DAFTAR PUSTAKA

Fataqin. 2016. Zoologi inverteberta.  Palembang.

Ginting. 2010. Aktivitas Anti bakteri Dari Ekstrak Kasar Bakteri Yang Berasosiasi Dengan Sponge Acanthostrongylophora  Sp. Vol. VI-3,  hari akses senin 18 April 2016. Jam 15.30 Wib.

Kastawi.2001. Zoologi  Averteberata.  Malang.

Nugroho. 2013. Pola Pertumbuhan Populasi Vorticella globosa Pada Media Kultur Air Rendaman Alang-Alang, Bekatul  dan Gedebok Pisang dengan Berbagai Konsentrasi. Vol. 2 No. 2, 155–160. hari akses senin18 April 2016. Jam 15.30 Wib.

Rusyana. 2014. Zoologi inverteberata. Bandung. Alfabeta.























Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAPORAN PRATIKUM VI FILUM ECHINODERMATA

LAPORAN PRATIKUM III FILUM MOLLUSCA

LAPORAN PRATIKUM FILUM NEMATHELMINTES